Jumat, 25 Juli 2014

ARTIKEL



TEHNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN BIOLOGI

Manfaat Tehnologi Informasi sebagai Media Pembelajaran Biologi


Dosen Pengampu : Resyi A. Gani, S.Kom, M.Pd.

Oleh : Siti Nurmilah (036112009)

Biologi 4/C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

2014


Sumber : Rahmat, AZ. (2008), Strategi Pembelajaran Berbasis TIK, Modul 5: Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran, Tingkat Nasional 2008. Depdiknas: Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan.

Wahid,Fathul (2003). Peran Teknologi Informasi Dalam Modrenisasi Pendidikan. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 3 Juli.

http.//puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah_poster_session_pdf/MuhammadAnas_PemanfaatanInformasidanKomunikasi(TIK).pdf
http://www.edukasi.net



PENDAHULUAN

Arus informasi dan Komunikasi pada era globalisasi berkembang dengan pesat, sehingga telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo, 2004).

Beberapa bagian unsur ini mendapatkan sentuhan media teknologi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001). Yang dimaksud e-Learning adalah pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer (Soekartawi, 2003). Karena itu e-learning sering disebut juga dengan on-line course.

1. Pengertian Tehnologi Informasi

Teknologi informasi merupakan teknologi yang menghadirkan tersedianya pelayanan yang cepat, akurat, terartur, akuntabel dan terpercaya di dalam berbagai aspek kehidupan. Pada institusi pendidikan, guna mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan maka digunakan teknologi informasi dalam pembelajaran yang lebih dikenal dengan e-learning. Dalam tulisan ini diulas tentang manfaat teknologi komputer dalam pembelajaran, dengan teknologi ini pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memiliki akses yang luas.

2. Peranan Media Ajar dalam Proses Pembelajaran (Strategi)

Strategi mengajar menurut Muhibbin Syah (2002), didefiniskan sebagai sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Strategi mengajar ini mencakup beberapa tahapan, seperti :

1. Strategi perumusan sasaran proses belajar mengajar (PBM), yang berkaitan dengan strategi dalam menentukan pola ajar untuk mencapai sasaran PBM.

2. Strategi perencanaan proses belajar mengajar, berkaitan dengan langkah-langkah pelaksanaan mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini termasuk perencanaan tentang media ajar yang akan digunakan.

3. Strategi pelaksanaan proses balajar mengajar, berhubungan dengan pendekatan sistem pengajaran yang benar-benar sesuai dengan pokok bahasan materi ajar.

Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM, karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu sebagai alat bantu dan sebagai sumber belajar (Djamarah, 2002; 137). Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini dalam beberapa jenis :

a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.

b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.

c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini dibagi ke dalam dua jenis :

1) Audiovisual diam, seperti film sound slide.

2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yangbergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

Selain media tersebut, di lembaga pendidikan kehadiran perangkat komputer merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain sangat banyak pengguna jasa dibidang komputer yang mengharapkan dapat membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools yang belum mampu dipenuhi oleh tenaga yang profesional dibidangnya yang dihasilkan melalui lembaga pendidikan yang ada.

Komputer mempunyai peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup tutor, tutee dan tools dalam implementasi dan aplikasi bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan IPTEK itu sendiri. Hal ini dipertegas oleh BJ Habibie bahwa tidak ada satu disiplin ilmu pengetahuan yang tidak menggunakan cara berfikir analitis, matematis, dan numerik (Baisoetii, 1998). Kenyataan ini menunjukan bahwa peran komputer menjadi keharusan, terutama dalam penataan kemampuan berfikir, bernalar dan pengambilan keputusan dalam era yang kompetitif. Salah satu kompetensi bagi seorang pengajar adalah keterampilan mengajak dan membangkitkan mahasiswa berpikir kritis. Kemampuan itu didukung oleh kemampuan pengajar dalam menggunakan media ajar. (Daniel, Jos,1986).

Peranan pengajar sebagai motivator penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahandalam pengembangan kegiatan belajar mahasiswa, pengajar harus dapat meransang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi mahasiswa, menumbuhkan aktivitas dan kereativitas sehingga terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar (Slameto,1988)

3. Model e-Media

Istilah e-Media adalah singkatan dari electronic media, artinya media yang berbasis pada peralatan elektronik. e-Media berkembang sangat variatif, seiring dengan perkembangan media-media elektronik, seperti e-media konvensional berupa kaset rekaman pengajaran dan program TV pendidikan, e-media berbasis komputer terdiri dari CD, CD MP3, VCD dan DVD, serta e-media berbasis internet seperti e-news, e-Journal, e-Book, e-Consultant, Chatting, Newsgroup dan lain sebagainya (Oetoma dan Priyogutomo,2004)

Salah satu faktor keberhasilan proses komunikasi adalah penggunaan media. Peluang ini ditangkap dan dilihat oleh para ahli untuk mengembangkan bentuk-bentuk e-media, yang bertujuan untuk memberi alternatif model pendidikan yang tidak terikat oleh tempat dan waktu.

4. Pengajaran Berbantuan Komputer

Dengan berkembangnya teknologi e-media, sebagai media pendiddikan, maka sarana dan prasarana untuk pemanfaatannya juga berkembang, salah satu sarana tersebut adalah komputer.Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan batuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri. Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metode pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).

1. Computer-based Training (CBT)

CBT merupakan proses pendidikan berbasiska komputer, dengan memanfaatkan media CD ROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.

2. Web-based training (WBT)

WBT sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet (Rossett, 2002).

MANFAAT DAN INTEGRASI IT DAN ICT DALAM PENDIDIKAN BIOLOGI

A. Manfaat IT dan ICT dalam Proses Pembelajaran Biologi

Perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi dan teknologi informasi (ICT), yang telah memperngaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan dukungan terhadap adanya tuntutan reformasi dalam system pendidikan. Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasik TI baik yang bersifat off-line maupun on-line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berminat.

Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembang dengan sangat pesat. Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data perkiraan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sampai dengan akhir tahun 2005 pengguna internet indonesia mencapai 16 juta pengguna, naik hampir 50 %.

Demikian juga dengan lembaga pendidikan,Tanggung jawab pendidikan dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa atau mahasiswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini menyebabkan pendidikan mulai dari tingkat terendah maupun sampai tingkat atas dituntut untuk mampu menghasilkan SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi.



Pada era globalisasi saat ini sangat berkembang teknologi canggih,terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia tentang ruang dan waktu. perkembangan teknologi informasi merupakan suatu perkembangan sarana informasi dan komunikasi yang sangat bermanfaat bagi bangsa indonesia untuk sarana pendukung belajar khususnya dalam lingkup Biologi.dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini kita dapat mendapatkan informasi tentang Biologi dengan mudah .Sekarang di Indonesia, sedang pengintegrasian teknologi TIK dalam proses belajar untuk semua bidang salah satunya adalah pendidikan khususnya dalam Biologi ,untuk mengurangi kesenjangan digital .Sementara itu, yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi disini meliputi teknologi cetak maupun non-cetak (seperti teknologi audio, audio-visual, multimedia, dan internet
B. Mengintegrasikan IT (Tekhnologi Informasi) dan ICT Dalam Proses Pembelajaran

Secara sederhana, mengintegrasikan IT dalam proses pembelajaran sama maknanya dengan menggunakan IT untuk sebagai lawan dari belajar menggunakan IT. Belajar menggunakan IT mengandung makna bahwa IT masih dijadikan sebagai obyek belajar atau mata pelajaran. Sebenarnya, UNESCO mengklasifikasikan tahap penggunaan IT dalam pembelajaran kedalam empat tahap sebagai berikut:

1.Tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya IT untuk pembelajaran dalam Biologi

2.Tahap applying, satu langkah lebih maju dimana IT telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran) hal ini dilakukan agar peserta didik dapat memanfaatkan IT yang sedang berkembang saat ini, untuk mendapatkan informasi tentang Biologi dengan cepat dan mudah.

3. Pada tahap integrating, IT dan ICT telah diintegrasikan ke dalam kurikulum (pembelajaran) untuk menujang pembelajaran Biologi agar lebih mudah diserap atau mudah dimengerti oleh peserta didik dalam pembelajaran Biologi.

4.Tahap transforming merupakan tahap yang paling ideal dimana IT telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan.

IT (Tekhnologi Informasi) dan ICT diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran Biologi . Apa yang terjadi dalam praktek pembelajaran di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, IT (Tekhnologi Informasi) dan ICT masih dijadikan sebagai obyek atau mata pelajaran. Sebagian besar, di sekolah-sekolah. Bahkan di tingkat perguruan tinggi atau akademi, banyak dibuka program studi yang berkaitan dengan IT, seperti teknik informatika, manajemen informatika, teknik komputer,dan lain-lain,agar penerus bangsa dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin berkembang,untuk menunjang sarana belajar khususnya dalam ruang lingkup Biologi.

Perlu adanya Pengintegrasian IT dan ICT ke dalam Proses Pembelajaran Biologi yaitu sangat berkaitan erat dengan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk siap memasuki era masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Tahun 2020 Indonesia akan memasuki era perdagangan bebas (AFTA). Pada masa itu, masyarakat Indonesia harus memiliki ICT literacy yang mempunyai dan kemampuan menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas (knowledge-based society). pengintegrasian IT dan ICT ke dalam proses pembelajaran Biologi dapat meningkatkan ICT literacy, membangun karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society) pada diri siswa, disamping dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi itu sendiri.

Dalam pembelajaran Biologi selalu diadakan kegiatan praktikum untuk menujang kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan bahan atau contoh yang nyata,misalnya praktikum tentang morfologi tumbuhan disana para peserta praktikum membawa bahan yang akan di praktikumkan.selain bahan alat laboratorium Biologi juga perlu,dan untuk mendapatkan alat yang ada dalam laboratorum Biologi tidak dengan mudah kita dapat membeli di pasar seperti barang lain,disini kita perlu memesan dan memesan alat laboratorium itu tentunya kita sudah berhubungan dengan alat canggih yang berbasis IT dan ICT,untuk memcari informasi tentang peralatan laboratorium tersebut,misalnya akses lewat internet ataupun langsung menghubungi penyedia peralatan tersebut.

Pengintegrasian IT dan ICT ke dalam proses pembelajaran Biologi memiliki tiga tujuan utama:

1. Untuk membangun ”knowledge-based society habits” dalam Biologi seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving) tentang Biologi kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari informasi tentang Biologi, mengoleh/mengelola informasi tersebut, dan mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain;

2. Untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy); dan

3. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran Biologi.

C. Kegunaan IT dan ICT dalam Pembelajaran Biologi

Secara teoritis IT dan ICT memainkan peran yang sangat luar biasa untuk mendukung terjadinyaproses belajar dalam lingkup Biologi antara lain adalah sebagai berikut:

 Active; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.

 Constructive; memungkinkan siswa atau mahasiswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.

 Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.

 Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

 Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa atau mahasiswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar jam pelajaran.

 Contextualized; memungkinkan situasi belajar biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”

 Reflective; memungkinkan siswa atau mahasuswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.

Dengan kata lain, IT dan ICT memungkinkan pembelajaran biologi dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar Biologi (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik dengan kemajuan IT dan ICT memungkinkan pembelajaran biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif.

Perkembangan Tekhnologi Informasi yang semakin mutakhir saat ini telah membawa revolusi pendidikan yang keempat. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio, televisi komputer dan internet untuk pemerataan dan perluasan pendidikan.

D. Cara Mengintegrasikan Manfaat IT dan ICT Dalam Pembelajan Biologi

Dua pendekatan yang dapat dilakukan guru Biologi ketika merencanakan pembelajaran Biologi yang mengintegrasikan IT dan ICT yaitu:

a. Pendekatan topik (theme-centered approach); dan pada pendekatan ini, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Secara sederhana langkah yang dilakukan adalah:

1) Menentukan topik tentang biologi

2) Menentukan tujuan pembelajaran biologi yang ingin dicapai; dan

3) Menentukan aktifitas pembelajaran biologi dan software (seperti modul. LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran biologi tersebut.

b.Pendekatan software (software-centeredapproach).

Menganut langkah yang sebaliknya. Langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi software (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar on-line di internet, dll) yang ada atau dimiliki terlebih dahulu. Kemudian menyesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran Biologi yang relevan dengan software yang ada tersebut (Ms.Word). mempresentasikan hasilnya dengan menggunakan Ms.powerpoint.


KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan peran IT dan ICT dalam proses belajar Biologi sangatlah penting karena dengan perkembangan IT dan ICT saat ini dapat memudahkan kita dalam mencari informasi khususnya dalam bidang Biologi ,sehingga pengintegrasian IT dan ICT dalam proses belajar Biologi sangat penting.

Beberapa peranan IT dan ICT dalam pembelajaran Biologi dapat mendukung proses belajar Biologi dan mendukung siswa atau mahasiswa antaralain adalah active ,constructive ,collaborative ,intentional, conversational, contextualized dan reflective.

Dengan kata lain, IT dan ICT memungkinkan pembelajaran Biologi dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar Biologi(multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik . dengan kemajuan IT dan ICT memungkinkan pembelajaran Biologi disampaikan secara interaktif dan simulatif sehingga memungkinkan siswa atau mahasiswa belajar secara aktif.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar